Beranda | Artikel
Ayat-Ayat Yang Menjelaskan Tentang Sifat Istiwa
Jumat, 10 September 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Muhammad Nur Ihsan

Ayat-Ayat Yang Menjelaskan Tentang Sifat Istiwa’ ini adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. dalam pembahasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah Tentang Nama-Nama Allah dan Sifat-SifatNya. Kajian ini disampaikan pada Jum’at, 2 Safar 1443 H / 10 September 2021 M.

Kajian Tentang Ayat-Ayat Yang Menjelaskan Tentang Sifat Istiwa’

Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam Asma’ wa Shifat menetapkan seluruh sifat yang tertera dalam Al-Qur’an dan terdapat dalam hadits-hadits yang shahih, tidak ditakwil, tidak diselewengkan, tidak diingkari, tidak ditanyakan tentang hakekatnya, dan tidak diserupakan dengan sifat makhluk. Karena sesungguhnya makna lahir dari ayat-ayat sifat tersebut adalah sesuai dengan maksud Allah Subhanahu wa Ta’ala dan maksud Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Ini yang membedakan metodologi Ahlus Sunnah di dalam mengimani nama-nama dan sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berbeda dengan ahlul kalam yang mentakwil sifat-sifat Allah dengan berbagai alasan. Di antara alasan mereka adalah jika ditetapkan sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an dan hadits, maka ini akan membawa pada tasybih (penyerupaan sifat Allah dengan sifat makhluk).

Pada kajian sebelumnya telah kita jelaskan sebelumnya ayat dalam surah Al-A’raf, Ar-Ra’d, Yunus.

Surah Tha-ha

Menit ke-8:12 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

طه ‎﴿١﴾‏ مَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ ‎﴿٢﴾‏ إِلَّا تَذْكِرَةً لِّمَن يَخْشَىٰ ‎﴿٣﴾‏ تَنزِيلًا مِّمَّنْ خَلَقَ الْأَرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلَى ‎﴿٤﴾‏ الرَّحْمَٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ ‎﴿٥﴾‏ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَىٰ ‎﴿٦﴾‏ وَإِن تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَإِنَّهُ يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى ‎﴿٧﴾‏ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ‎﴿٨﴾

Thaahaa. Tidaklah Kami menurunkan kepadamu (Wahai Muhammad) agar kamu sengsara. Kecuali bahwa Al-Qur’an tersebut diturunkan sebagai peringatan bagi orang-orang yang takut. Diturunkan dari Dzat yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. Ar-Rahman yang bersemayam di atas ‘Arsy. Dialah Allah yang memiliki apa yang ada di langit dan di bumi, dan apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di dalam bumi. Dan jika kamu mengeraskan suara, sesungguhnya Allah mengetahui yang rahasia dan tersembunyi. Allah yang tiada Ilah yang berhak diibadahi selainNya, Dia memiliki Asmaul Husna.” (QS. Tha-ha[20]: )

Tatkala seseorang di zaman Imam Malik datang dan masuk ke majelis ilmu beliau di Madinah sembari membaca ayat ini, kemudian dia bertanya: “Bagaimana istiwa’ Allah Wahai Imam Malik?” Seketika itu keluar keringat dingin Imam Malik Rahimahullah. Beliau marah sembari menjawab dengan suara yang keras, mengatakan:

الاستواء معلوم، والكيف مجهول، والإيمانُ به واجِب، والسؤالُ عنه بدعة.

“Istiwa’ itu maknanya diketahui, bagaimana istiwa’nya tidak diketahui, mengimaninya wajib, menanyakan tentang kaifiyahnya suatu perkara yang bid’ah (karena tidak pernah ditanyakan oleh para sahabat kepada Nabi).”

Tentunya para sahabat membaca ayat ini, mereka Ahlul Qur’an, mereka mendengar langsung dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tapi mereka tidak pernah bertanya kepada Nabi tentang bagaimana istiwa’.

Kemudian orang tersebut diusir dari majelis Imam Malik karena dia bertanya dengan pertanyaan yang bid’ah dan menebarkan fitnah.

Surah Al-Furqan

Menit ke-28:44 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ ۚ وَكَفَىٰ بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا ‎﴿٥٨﴾‏ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚ الرَّحْمَٰنُ فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيرًا ‎﴿٥٩﴾‏

Dan bertawakkallah kepada Allah yang Maha hidup, yang tidak pernah mati, dan bertasbihlah dengan memujiNya. Dan cukuplah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahui dosa-dosa para hambaNya. Rabb yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya selama enam hari, kemudian dia beristiwa’ di atas ‘Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka bertanyalah kepada Dzat Yang Maha Mengetahui.” (QS. Al-Furqan[25]: 58)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian

Untuk mp3 kajian yang lain: silahkan kunjungi mp3.radiorodja.com


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50679-ayat-ayat-yang-menjelaskan-tentang-sifat-istiwa/